Wednesday, July 28, 2010
Wawanhati
Pada tanggal 17 Juli 2010, Gereja Katolik Santo Yusup Bintaran Yogyakarta menyelenggarakan Penerimaan Sakramen Krisma. Kegiatan ini diselenggarakan di Stasi Pringgolayan. Romo yang memimpin misa adalah Romo Administrator Diosesan Keuskupan Agung Semarang, Romo Pius Riana Prapdi, Pr. Dalam khotbahnya Romo bercerita tentang sebuah perumpamaan yang pernah dijumpainya. Kebetulan menurut keterangan di Stasi Pringgolayan itu banyak umat yang profesinya sebagai dosen, maka Romo bercerita tentang seorang dosen yang memberikan mata kuliah praktek di kelas. Pada jam itu dosen itu membawa perlengkapan berupa ember, pasir, batu kerikil, batu agak besar, batu bongkahan yang sangat besar hampir ¾ ember besarnya dan air. Pertanyaan dosen itu kepada para mahasiswanya adalah bagaimana agar semua bahan-bahan itu bisa masuk semuanya ke dalam ember sampai penuh. Maka urutan yang benar adalah pertama yang dimasukkan dalam ember adalah bongkahan batu yang paling besar, lalu batu agak besar, batu kerikil, kemudian pasir baru paling akhir adalah air. Dalam cerita ini Romo ingin menyampaikan bahwa kita kadang terlalu meributkan hal-hal kecil yang kurang begitu penting daripada hal-hal yang paling mendasar yang dimasukkan dalam hati dan pikiran kita. Hal paling penting yang harus dimasukkan dalam hati kita dan pikiran kita adalah Kristus, setelah itu baru hal-hal kecil yang lain. Kita kadang melupakan hal yang paling penting itu dan malah memasukkan hal-hal kecil yang kurang penting terlebih dahulu seperti dalam perumpamaan tadi adalah pasir dan kerikil sehingga hal yang paling besar dan mendasar menjadi tidak dapat masuk ke dalam hati dan pikiran kita. Kurang lebih itu yang disampaikan Romo Pius Riana Prapdi dalam khotbahnya.
Sehari sebelumnya hari Jumat, 16 Juli 2010 diadakan ramah tamah di Aula Gereja Bintaran. Acara ini yang menjadi panitia para OMK (Orang Muda Katolik). Para OMK menyebut acara ini adalah wawanhati. Acara ini dilaksanakan dalam 2 sesi yaitu pukul 9.00-13.00 WIB dan pukul 17.00-22.00 WIB. Dalam acara sesi pertama yang diundang adalah para lansia, sehingga acara ini diselingi iringan tembang macapatan dan geguritan. Wawanhati ini berisi tanya jawab antara Romo Paroki, Romo Administrator Diosesan KAS, dengan umat. Pertanyaan umat juga bermacam-macam mulai dari bagaimana kiat-kiat agar kegiatan yang diselenggarakan pengurus dewan selalu dipenuhi umat, permasalahan pernikahan beda agama, sampai ada juga umat yang menanyakan tentang malaikat penjaga dan persiapan sebelum kematian hal ini bisa dipahami karena para audiens adalah para lansia.
Pada Sesi Kedua, yang diundang adalah para pengurus dewan paroki dan pengurus lingkungan. Dalam acara ini pertama ditampilkan laporan kegiatan yang sudah dilaksanakan pengurus dewan paroki periode ini. Kemudian dilanjutkan tanya jawab seperti sebelumnya. Dalam sesi tanya jawab yang kedua ini pertanyaan lebih beragam karena audiens berasal dari beragam usia dan kalangan. Acara penyambutan Romo Administrator diakhiri dengan pentas seni yang diselenggarakan setelah selesai misa pada tanggal 17 Juli 2010 malam hari di Stasi Pringgolayan. Setelah Romo menerimakan Sakramen Krisma pada Krismawan dan Krismawati acara dilanjutkan dengan pentas seni di halaman gereja Stasi Pringgolayan. Sebelum acara pentas seni, umat dipersilahkan memilih sendiri hidangan yang sudah disediakan panitia selesai misa sambil menikamti pertunjukan yang digelar di panggung seperti tarian anak-anak dari PIA dan musik keroncong.
Subscribe to:
Posts (Atom)