Di Antartika, penguin-penguin berjalan bermil-mil ke pedalaman untuk bercumbu, kawin, dan membesarkan anak-anak mereka. Yang jantan tinggal di es untuk mengerami telur, selama periode empat bulan tanpa makanan apapun. Ini dilakukan di musim dingin Antartika sehingga anak-anak penguin akan lahir dalam bulan-bulan “musim panas”. Mereka harus bertahan dalam temperatur yang mendekati –100 di bawah nol dan badai salju dengan kecepatan angin 160 mil per jam.
Untuk menanggulangi ini, beribu-ribu penguin berkerumun dalam dalam sebuah kelompok yang sangat besar, sekitar 10 ekor per yar perseginya. Pada hari-hari yang berangin, penguin-penguin pada arah dari mana angin bertiup menutupi dingin dari mereka yang ada di tengah-tengah dan arah yang sebaliknya. Setiap penguin bergiliran berdiri pada arah dari mana angin bertiup sebelum mengepakkan sayapnya pada kerumunan untuk ikut dalam sisi yang satunya lagi. Mereka mengikuti satu sama lain dalam sebuah prosesi yang terus-menerus, melewati bagian tengah yang hangat, dan akhirnya kembali ke bagian dari mana arah angin bertiup. Selama badai salju, kerumunan itu dapat bergerak sejauh 100 yar dalam seharinya.
Kerja sama tim seperti ini tidak bisa berfungsi dengan pahlawan-pahlawan perseorangan. Sebenarnya, jika beberapa dari penguin memutuskan untuk “berkeras” tinggal pada bagian yang dingin, mereka pada akhirnya akan mati kedinginan, dan karenanya mengurangi jumlah anggota kelompok dan banyaknya panas kolektif yang ditimbulkan. Dengan mengecilnya kelompok, masing-masing penguin yang masih hidup akan harus menerima lebih banyak dingin, sehingga mengurangi kesempatan mereka untuk hidup. Maka, pahlawan-pahlawan dalam kasus ini dapat menjadi berbahaya. Keberhasilan terbesar penguin berasal dari masing-masing yang mengambil sedikit dingin dan memberikan kembali pemanasan. (Mr. Per, America’s Confidence Coach).
Untuk menanggulangi ini, beribu-ribu penguin berkerumun dalam dalam sebuah kelompok yang sangat besar, sekitar 10 ekor per yar perseginya. Pada hari-hari yang berangin, penguin-penguin pada arah dari mana angin bertiup menutupi dingin dari mereka yang ada di tengah-tengah dan arah yang sebaliknya. Setiap penguin bergiliran berdiri pada arah dari mana angin bertiup sebelum mengepakkan sayapnya pada kerumunan untuk ikut dalam sisi yang satunya lagi. Mereka mengikuti satu sama lain dalam sebuah prosesi yang terus-menerus, melewati bagian tengah yang hangat, dan akhirnya kembali ke bagian dari mana arah angin bertiup. Selama badai salju, kerumunan itu dapat bergerak sejauh 100 yar dalam seharinya.
Kerja sama tim seperti ini tidak bisa berfungsi dengan pahlawan-pahlawan perseorangan. Sebenarnya, jika beberapa dari penguin memutuskan untuk “berkeras” tinggal pada bagian yang dingin, mereka pada akhirnya akan mati kedinginan, dan karenanya mengurangi jumlah anggota kelompok dan banyaknya panas kolektif yang ditimbulkan. Dengan mengecilnya kelompok, masing-masing penguin yang masih hidup akan harus menerima lebih banyak dingin, sehingga mengurangi kesempatan mereka untuk hidup. Maka, pahlawan-pahlawan dalam kasus ini dapat menjadi berbahaya. Keberhasilan terbesar penguin berasal dari masing-masing yang mengambil sedikit dingin dan memberikan kembali pemanasan. (Mr. Per, America’s Confidence Coach).
2 comments:
pasti habis nonton film March of the penguins yang ikinan orang prancis itu tho, cool film.
pasti habis nonton film March of the penguins yang ikinan orang prancis itu tho, cool film.
Post a Comment